Berwirausaha Cerdas (cerita Einstein dan supirnya)


Setelah sebelumnya saya jabarkan tentang karakteristik sebuah wirausaha, berikutnya saya coba sedikit bercerita tentang sebuah pemikiran yang cerdas yang nantinya dapat anda jadikan sebuah inspirasi bagaimana caranya untuk membuka sebuah paradigma baru, agar anda dapat menjalankan sebuah wirausaha yang cerdas. Langsung aja ya...
Ini adala sebuah cerita tentang Albert Einstein si penemu teori relativitas bersama supir pribadinya. Bagaimana hingga pada akhirnya teori relativitas Einstein dapat diakui dunia atau bahkan mengapa Einstein dinobatkan sebagai seorang yang jenius. Einstein yang pada saat itu sudah berumur harus dapat mempersentasikan hipotesanya kepada dunia, tentunya tidak hanya pada satu tempat saja yang ia harus kunjungi intuk 'misi'nya ini. forum-forum ilmuwan suda ia telusuri, sampai pada universitas-universitas besar yang didalamnya terdapat para pakar-pakar matematika lulusan S1,S2,S3 atau bahkan sampai Steler-sekolah terus sampai teler he... hingga pada akhirnya sampailah ia pada akhir perjalanannya pada sebuah universitas rekenal di USA-maaf saya lupa namanya. Einsetein yang saat itu sudah sangat kelelahn, ytampaknya sudah tak sanggup lagi bila harus berdiri di depan pakar-pakar matematika untuk mempersentasikan hipotesanya. kira-kira seperti ini Einstein berkata pada sang supir-sebut saja petrick namanya
"trick kayaknya ane dah ga sanggup lagi niy kalo harus presentasi, bisa-bisa aku pingsan nanti". Namun tenyata petrick tak kehabisan akal
"Pak'e gimana kalo saya saja yang menggantikan bapak?"
"Ah kamu trick.. mana mungkin kamu bisa, yang kamu hadapi nanti itu bukan orang-orang sembarangan lho" kata Eisntein menyarankan.
"terus apa bapak masih pinya jalan keluar yang lain?". Tanya Petick.
"Ya sudah.. lagipula aku ane dah ga sanggup lagi niy..".
Einstein hanya bisa pasrah, dibiiarkannya Petrick berlalu menuju ruangan konferensi. Petrick yang hanya seorang supir tentunya tidak dapat menerangkan teori Einstein, yang hanya ia ingat dibenaknya hanyalah rumus e=mc². Suasana konferensi saat itu hening, yak.. karena belum septah katapun yangterucap dari mulut Petrick. Lama ia berfikir, sampai pada akhirnya.
"Yak.. ane dapat jalan keluarnya." Kata Petrick dalam hati.
Ia pun segera membuka tutp spidol berwarna hitam yang sejak tadi ia pegang, dan segera ia ayunkan tannganya menuliskan sebuah rumus e=mc². Hanya itu yang ia tulis, tak ada penjelasan lebih lanjut apalagi penjabaran toei secara matematika.
Petrick berkata dengan percaya dirinya "Yak inilah rumus relativitas yang nantinya akan merubah dunia, apa ada pertanyaan?"
Suasana masih hening saat itu, Dalam hati pertick Berdoa. SEmoga semua orang disini tidak ada yang bertanya, namun kalaupun ada seorang mahasiswa ada yang bertanya saya akan jawab "Masa rumus segini gampangnya anda ga bis jawab, coba saja anda tanya pada dosen anda!".
"Tapi kalau yang bertanya dosen matematika yang bertanya gimana ya.." masih kata petrick dalam hati.
"Yak.. ane bilang aja, kalo anda sebagai dosen tidak mengerti coba anda tanya pada profesor anda" Dalam hati petrick kegirangan.
Suasana saat itu masih hening, sampai pada akhirnya ada seorang bapak tua ang mengengkan tangannya, namun tenyata Pak tua itu adalah seorang profesor matematika. pak tua itu banyak menyangkal tentang teori itu, katanya rumus itu tak masuk akal,tidak nyambung dengan toeri matematika modern.
Sudah tentu Petrick kebingungan saat itu, namun ia tak pernah kehabisan akal dan ia pun berkata "Bagaimana anda ini, masa seorang profesor seperti anda tidak mengerti rumus semudah ini,supir saya saja bisa menjelaskan rumus ini."
Petrick pun memanggil seorang supir yang tidak lain adalah Einstein yang sebenaryna. Einstein yaang saat itu sudah merasa mendapatkan istirahat yang cukup segera maju untuk menerangkan teorinya secara mendetail. Dan pada akhirnya teori Einstein dapat diterima.
Nah seperti itulah kira-kira kisahnya. Anda dapat menjadikan Cerita tadi sebagai bahan inspirasi dalam wirausaha anda. Berpikirlah secarara cerdas,cepat dan inovatif...sekian dulu ya.
Maju terus wirausaha Indonesia......

0 comments: